6.17.2010

Service OSP Pada Proyek MSAN Telkom

PT. Telkom sebagai satu-satunya penyedia jasa PSTN (Public Switched Telephone Network) di Indonesia sedang mengimplementasikan proyek MSAN. Seperti apa dan bagaimana Proyek tersebut, saya sajikan dengan mengutip dari beberapa sumber.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat dunia akan layanan telekomunikasi yang bukan sekedar suara tapi juga data dan multimedia. Saat ini sedang dicanangkan sistem jaringan telekomunikasi yang efisien untuk memenuhi kebutuhan tersebut di atas, beberapa tahun terakhir ini di dunia telekomunikasi telah diperkenalkan jenis jaringan yang berbasis paket yang disebut Next Generation Network (NGN).
Proyek MSAN merupakan partisipasi PT. Telkom menuju ke ”NEXT GENERATION NETWORK”. Saat ini telah terpasang dan sedang diimplementasikan proyek MSAN di wilayah regional Telkom untuk area Jabodetabek, Jabar, Jatim dan wilayah regional Telkom Indonesia Timur. Beberapa vendor besar ikut berpartisipasi seperti Huawei, ZTE dan NSN.
Multiple Service Access Node (Jaringan Layanan Multi Akses) merupakan generasi ketiga dari teknologi OAN yang memiliki kemampuan untuk memberikan berbagai jenis layanan seperti. Fungsi Access Gateway yang bisa langsung terhubung ke Softswitch untuk memberikan layanan voice, fungsi Broadband Access multiplexer yang membawa layanan berbasis ADSL, ADSL2/2+, G.SHDSL2, juga dikembangkan dengan mengintegrasikan fungsi IP DSLAM serta Access Gateway dalam single platform.
Secara umum MSAN akan sampai ke pelanggan dengan layanan triple play yaitu; menyalurkan layanan high speed internet access (HSIA), Voice packet dan layanan IPTV secara bersamaan melalui infrastruktur yang sama.
Kedepan, untuk penambahan jaringan PSTN Telkom maka semua pelangggan sudah dilayani dengan perangkat MSAN, bahkan saat ini Telkom juga sedang mengimplementasikan MSAN Modernisasi, yaitu upgrade jaringan pelanggan existing ke MSAN, baik yang masih merupakan jaringan Copper Acces Network dengan teminal pelanggan menggunakan RK maupun jaringan akses yang terminal pelanggan sudah menggunakan ONU.
Dari sisi investasi juga sangat efisien, tidak jarang kita temui satu lokasi dengan 2 atau 3 kabinet baik itu RK, ONU dan DSLAM, yang dalam pelaksanaannya dikerjakan dengan proyek yang berbeda, selain masalah biaya juga masalah sosial akibat komplein dari pihak warga maupun pemerintah daerah, bukan hanya masalah lahan tapi juga masalah keindahan dan penggalian kabel yang berulang-ulang.
Node MSAN sekaligus menggantikan fungsi kabinet RK, ONU dan DSLAM. Selain itu jaringan sekunder dari Node pelanggan (MSAN) ke DP tetap menggunakan kabel tembaga begitu juga dari DP ke pelanggan tetap menggunakan DW.
Dari sisi pelanggan apabila ingin memanfaatkan fitur MSAN cukup dengan mengganti pesawat telpon dan penggantian terminal dengan perangkat yang berfungsi seperti modem sebagai bagian dari instalasi kabel rumah yang sudah ada.

1 comment:

Anonymous said...

project MSAN kini makin gencar...sukses selalu PT TELKOM....
skr ada project MSAN di Jabar dari ZTE, namun sayang kontraktor dari ZTE tidak memenuhi standard PT Telkom yaitu harus memiliki CIQS, mohon diperketat lagi peraturan itu, sbg info kontraktor ZTE selain tidak memiliki pengalaman pekerjaan dalam bidang OSP, dalam urusan CIQS pun masih dalam tunggakan ke PT Telkom yang sudah lama tidak dibayar. silahkan cek CIQS aslinya dan konfirmasi ke RISTI.apakah PT Pribadi Restu telah memiliki CIQS? dan apakah CIQS yang telah dimilikinya telah lulus Administrasi di Risti. terima kasih