Secara logika hal tersebut bisa diterima karena perangkat
GPS bisa mengukur dengan jarak lurus (distance) maupun jarak tempuh (odometer).
Mengukur panjang rute
dengan meter dorong (walking measure) dilakukan setelah kabel digelar dan
ditimbun sehingga ada allowance yang perlu ditambahkan karena posisi kabel di
dalam galian kemungkinan naik dan turun maupun berbelok-belok, yang jelas tidak
lurus seperti jalannya meter dorong.
Akurat mana GPS dibanding Walking measure dalam pengukuran?
Walking measure
adalah alat ukur sedangkan GPS adalah alat identifikasi posisi pekerjaan yang
sudah dikerjakan (posisi jalur galian, posisi tower, jembatan dan handhole)
untuk memudahkan pekerjaan pemeliharaan. Kalaupun ada informasi jarak lurus
(distance), jarak tempuh (odometer), waktu tempuh maupun waktu pengambilan data
itu semua dikalkulasi oleh prosessor yang ada di perangkat GPS yang kita
gunakan dengan status aproximately untuk tujuan navigasi dan bukan untuk
mengukur volume pekerjaan.
Beberapa info tentang GPS yang dikutip dari beberapa
sumber
GPS (Global Positioning System) dikembangkan oleh Departemen
Pertahanan Amerika Serikat sebagai sistem navigasi satelit untuk mengetahui
posisi geografis (lintang, bujur, dan ketinggian dari atas permukaan laut).
Ada 2 sistem satelit navigasi paling lengkap yang dapat di
terima di seluruh dunia:
- Sistem Navstar Global Positionong Sattelite, adalah sistem satelit navigasi pertama, terbesar, terus diperbaharui dan dikembangkan oleh Amerika. Digunakan di semua perangkat navigasi sebagai signal utama. Awalnya dirancang untuk militer dan terakhir digunakan untuk umum.
- Glonass, dikembangkan oleh Rusia, baru dibuka untuk publik tahun 2007 dan sudah bekerja penuh tahun 2011. Signal Glonass digunakan untuk signal pendamping atau pembantu dari signal GPS.
GPS terdiri dari 3 segmen:
- Segmen angkasa yang terdiri dari 24 satelit yang beroperasi dalam 6 orbit pada ketinggian 20.200 km dan inklinasi 55 derajat dengan periode 12 jam. Satelit tersebut memutari orbitnya sehingga minimal ada 6 satelit yang dapat dipantau pada titik manapun di bumi ini. Satelit tersebut mengirimkan posisi dan waktu kepada pengguna seluruh dunia. Satelit GPS mengelilingi bumi 2x sehari dan mentransmisikan signal ke bumi
- Segmen Kontrol, setiap satelit dapat berada sedikit diluar orbit, sehingga bagian ini melacak orbit satelit, lokasi, ketinggian, dan kecepatan. Sinyal-sinyal dari satelit diterima oleh bagian kontrol, dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke satelit. Koreksi data lokasi yang tepat dari satelit ini disebut dengan data ephemeris, yang nantinya akan di kirimkan kepada alat navigasi kita. Pusat pengendali utama di Colorodo Springs, dan 5 stasiun pemantau lainnya dan 3 antena yang tersebar di bumi ini. Stasiun pemantau memantau semua satelit GOS dan mengumpulkan informasinya. Stasiun pemantau kemudian mengirimkan informasi tersebut kepada pusat pengendali utama yang kemudian melakukan perhitungan dan pengecekan orbit satelit. Informasi tersebut kemudian dikoreksi dan dilakukan pemuktahiran dan dikirim ke satelit GPS.
- Segmen Pengguna: Perangkat GPS) yang biasanya terdiri dari penerima, prosesor, dan antena, untuk menerima sinyal dari satelit GPS dan kemudian mengkalkulasi secara aproximately posisi, kecepatan dan waktu. Perangkat GPS menerima sinyal dari satelit dan kemudian melakukan perhitungan sehingga pada tampilan umumnya kita dapat mengetahui posisi (dalam lintang dan bujur), kecepatan, dan waktu. Disamping itu juga informasi tambahan seperti jarak, dan waktu tempuh. Perbedaan waktu dari sinyal yang ditransmisikan digunakan untuk menghitung posisi. Waktu tersebut dihitung sebagai jarak dari beberapa Satelit GPS untuk hitung posisi di bumi & permukaannya, termasuk exosphere
Dalam menentukan posisi, dibutuhkan paling sedikit 3 satelit
untuk penentuan posisi 2 dimensi (lintang dan bujur) dan 4 satelit untuk
penentuan posisi 3 dimensi (lintang, bujur, dan ketinggian). Semakin banyak
satelit yang diperoleh maka akurasi posisi kita akan semakin tinggi. Posisi yang ditampilkan merupakan sistem referensi geodetik
WGS-84 dan waktu merupakan referensi USNO (U.S. Naval Observatory Time).
Satelit dengan orbitnya |
Akurasi GPS
- Standard positioning system (SPS) disediakan untuk umum (sipil). Tingkat akurasi yang dihasilkan adalah 100 m untuk posisi horisontal dan 150 meter untuk posisi vertikal.
- Precision positioning system / PPS) digunakan oleh Departemen Pertahanan AS dan tidak disediakan untuk umum.
Hal yang dapat mengurangi kekuatan sinyal satelit:
- Kondisi geografis, (Selama kita masih dapat melihat langit yang cukup luas, alat ini masih dapat berfungsi).
- Hutan. Makin lebat hutannya, maka makin berkurang sinyal yang dapat diterima.
- Air. Jangan berharap dapat menggunakan alat ini ketika menyelam.
- Kaca film mobil, terutama yang mengandung metal.
- Alat-alat elektronik yang dapat mengeluarkan gelombang elektromagnetik.
- Gedung-gedung. Tidak hanya ketika di dalam gedung, berada di antara 2 buah gedung tinggi juga akan menyebabkan efek seperti berada di dalam lembah.
- Sinyal yang memantul, misal bila berada di antara gedung-gedung tinggi, dapat mengacaukan perhitungan alat navigasi sehingga alat navigasi dapat menunjukkan posisi yang salah atau tidak akurat.
Sumber Kesalahan data GPS
- Keterlambatan dari pantulan Ionosphere dan troposphere : terjadi penurunan ketepatan akibat dari keterlambatan waktu saat signal saat menembus lapisan ini, namun GPS dapat mengkoreksi dengan mengasumsikan factor kesalahan rata rata.
- Eror dari Pantulan signal: hal ini terjadi jika signal GPS berpantul melalui objek spt bangunan atau gunung sebelum dia diterima unit kita.
- Kesalahan Waktu dari unit kita: Ketepatan waktu / jam dari unit kita tidak setepat jam Atom di GPS satelit (GPS memakai Atomic Clock). Untuk itu ada sedikit error waktu.
- Orbital errors — dikenal sebagai ephemeris errors, hal ini terjadi jika ada pergeseran dari orbit / laporan dari satelit untuk posisinya.
- Jumlah satelit yang diterima: Tambah banyak signal yang diterima tambah tinggi ketepatannya, Banugnan, gunung, gangguan elektronik, bahkan pohon rindang dapat mengurangi ketepatan.
- Posisi relative dari Satelit/ gangguan sisi miring: hal ini terjadi jika posisi satelit terletak pada sudut yang sangat lebar atau sangat dekat atau hamper berhimpitan satu sama lain sehingga perhitungan ketepatan berkurang.
- Penurunan degradasi yang diatur oleh departemen pertahanan Amerika/ SA (Selective Availability): hal ini dilakukan untuk menghindari militer menggunakan ketepatan dalam hal khusus, dan militer bahkan menggunakan/ mengatur orbit yang terfokus pada area tertentu seperti apda perangteluk, SA ini telah di hapuskan, karena pihak sipil khususnya penerbangan sipil mengajukan keberatan akhirnya pada Mei 2000, pemerintah menghapuskan SA ini agar penerbangan sipil memiliki ketepatan yang lebih baik.
System Garmin
Mapsource diciptakan oleh Garmin International Inc USA, untuk mempermudah
pengguna perangkat GPS dalam
men-download dan mengolah data dari perangkat GPS yang terintegrasi dengan
perangkat komputer dan ber-georeferensi.
Google Earth awalnya dikenal sebagai Earth Viewer,
dikembangkan oleh Keyhole, Inc., diambil alih
oleh Google pada
tahun 2004.
Produk ini, kemudian diganti namanya menjadi Google Earth tahun 2005, Globe
virtual ini memperlihatkan rumah, warna mobil, dan bahkan bayangan orang dan
rambu jalan (informasi grafis, oleh karena itu kemampuan VGA card dari komputer sangat menentukan kerja program
ini).
Dari uraian di atas maka jelas sekali kalau
perangkat GPS adalah bukan alat ukur, kalaupun ada informasi menegenai
pengukuran maka itu adalah data pendukung untuk navigasi, sehingga mengkonversi
hasil ukur real dilapangan dengan hasil transmisi sinyal yang diterima dari
satelit dan diproses dengan berbagai macam cara bisa jadi tidak logis lagi.
Penggunaan GPS berikut software pendukungnya lebih tepat untuk identifikasi lokasi hasil pekerjaan dan bukan untuk konversi volume pekerjaan.
Sumber:
http://navigasi.net/
2 comments:
Terima kasih atas infonya sangat bermanfaat
menarik sekali artikelnya, ternyata bisa ya mengukur dengan menggunakan GPS
Post a Comment